Sabtu, 12 November 2016
Gerakan perlawanan rakyat PAPUA semakin hari semakin terbenam, sementara cengkraman kapitalisme dan kekuasaan penyelenggara negara indonesia yang menindas orang papua terus berganti rupa dan semakin mendapat bentuknya yang matang. Siapa dan dimanakah sebenarnya rakyat papua sebenarnya ras nekroid malanesia itu berada bagian timur dan sebuah negara ? Ketika tumpukan kertas dan kwitansi menjualnya di laci-laci para korporasi dan lembaga donor yang konon berniat mulia keuntungan negara indonesia membantu keberlangsungan demokrasi.hanya berpura pura tidak ada kenyataannya
Sebuah ketabuan pada masa Soeharto; elit politik dan birokrasi terjun ke papua, apalagi sampai memberi dukungan moral dan uang kepada para sadar membohongi rakyatku papua saudara president yang akan membawa petaka bagi keberlangsungan kekuasaan. Papua barat jadi ladan usaha negara sekarang. Mereka begitu piawai memainkan isu, seolah-olah merangkul para aktivis Ini persis seperti cara neoliberalisme bersekutu dengan kekuatan lokal untuk merampas hak-hak warga negara.papua adik indonesia apa yang mau bicara
Di Bandung misalnya, masyarakat miskin semakin tak punya pilihan dan tak berkuasa atas hidupnya. Si orang gunung yang jauh di utara kota, kini tak tentram lagi. Dia terdesak oleh keinginan para saudagar kaya yang bermimpi hidup di gunung dengan kemewahan. Dibangunlah hotel dan villa-villa atau perumahan elit lengkap dengan restoran mahal dan pusat perbelanjaan. Si miskin tak punya pilihan, sebab negosiasi dilakukan oleh para penguasa lokal. Dia pergi ke kota dengan secuil uang ganti rugi yang tak bisa mengganti hidupnya saat di desa. Di bagian selatan kota, dimana sawah-sawah berada sudah diduduki oleh pabrik-pabrik yang tidak tahu etika pembangunan dan meremehkan keselamatan lingkungan. Banjir melanda kawasan penduduk miskin, air tanah disedot habis. Warga kehilangan sumber hidupnya. Dimanakah peran penyelenggara negara, kalau untuk air saja rakyat harus beli?
Lembaga-lembaga demokratis juga tak bisa diharapkan lagi. Mereka sudah dijejali oleh kepentingan neoliberalisme; produk undang-undang turunan sudah semakin vulgar menampakan penghianatannya pada konstitusi negara Undang-Undang Dasar 1945, seperti Undang-Undang Penanaman Modal Asing, Undang-Undang Perkebunan dan lain-lain.
Di sinilah peran gerakan alternatif itu seharusnya, ketika lembaga-lembaga publik sudah menjadi predator, warga sudah terhempas dari politik legal.
Bagaimana gerakan alternatifaktivis papua
This post has No comments
0 komentar:
Posting Komentar