Saat ini anda sedang membaca berita di Papua Untuk Semua tentang
Oknum Aparat Keamanan Diduga Terlibat Penembakan 9 Pelajar SMP di
Kampung Ugapuga. Selamat membaca!
Oknum Aparat Keamanan Diduga Terlibat Penembakan 9 Pelajar SMP di
Kampung Ugapuga
Dipublikasikan oleh PapuaUntukSemua pada 01.45 WIT.
KOTA JAYAPURA - Aktivis Bersatu Untuk Keadilan (BUK) dan Dewan Adat
Daerah (DAD) Paniai menduga oknum aparat keamanan terlibat dalam
penembakkan di Kampung Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai
pada Kamis (25/6) malam.
"Berdasarkan informasi yang kami terima ada dugaan aparat keamanan
pelaku penembakan, bukan orang tak dikenal (OTK), ini juga didasarkan
pada temuan puluhan selongsong peluru di TKP," kata Peneas Lokbere,
Ketua BUK Papua yang didampingi Ketua DAD Paniai, Jhon NR Gobay, saat
jumpa pers di sekretariat KontraS Padang Bulang, Kota Jayapura, Senin.
Pernyataan Peneas Lokbere itu dilontarkan menyusul terjadinya kekerasan
di Kabupaten Dogiyai pada Kamis pekan lalu, yang menewaskan Yoseni Agapa
dan melukai warga lainnya yakni Melianus Mote di Kotubudo, Ugapuga,
Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai.
"Pak Kapolda Papua dan jajarannya harus segera mengusut tuntas
penembakan yang terjadi di Ugapuga dan segera mengkalirikasi siapa
pemilik kode selongsong peluru yang didapatkan warga bertuliskan PT PIN
556 dan 37 selongsong peluru," katanya.
Peneas menjelaskan bahwa beberapa saat pascapenembakkan, warga setempat
langsung mendatangi TKP untuk mengambil mayat Yoseni Agapa.
"Di tubuh Yoseni Agapa, ada sejumlah luka tembakkan. Dua di dada dan dua
di lengan, yang di dada, selain luka tembak ada juga bekas benda tajam
di luka tembak di dada," kata Peneas Lokbere.
Sementara, Jhon NR Gobai mengemukakan bahwa berdasarkan ketersangan
saksi mata, Yoseni Agapa selain ditembak oleh oknum aparat yang ke TKP
menggunakan kendaraan roda empat jenis Avanza, juga melekukan pemukulan
dengan popor senjata.
"Mereka juga memukul korban dengan popor senjata meski telah terjatuh
mati karena tembakan. Korban jatuh kurang lebih 20 meter dari TKP awal,"
katanya.
Gobai juga menyampaikan bahwa korban merupakan pelajar SMPN Boduda,
Distrik Kamu Timur dan baru naik ke IX dengan alamat tinggal Kampung
Jigiugi, Desa Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai.
Awal peristiwa, lanjut Gobai, korban dan sembilan rekan lainnya termasuk
Melianus Mote berburu tikus tanah dengan membawa seekor anjing, saat
sampai di Kotubado, anjing mereka lari kearah jalan kemudian ditabrak
truk yang melintas dengan kecepatan penuh menuju ke Tigi, Kabupaten
Deyai.
Merasa anjing mereka ditabral lari, Yoseni dan kawan-kawan melakukan
aksi palang jalan (palak minta uang), guna meminta uang ganti rugi
kepada kendaraan yang melintas di daerah itu.
"Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat disepanjang Jalan Trans Papua,
Nabire-Enarotali. Malam itu, kendaraan yang diminta uang sekitar enam
unit, dengan nominal mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu/kendaraan,"
katanya.
"Diduga, salah satu supir kendaraan itu melapor kepada aparat keamanan
di Waghete Kepolisian Sektor Tigi, disana ada Koramil dan Sat Brimob
yang bertugas," lanjutnya.
Lebih lanjut pria berbadan subur itu menyampaikan bahwa Yoseni Agapa,
malam itu sekitar pukul 22.00 WIT, kendaraan roda empat mendekati TKP,
sementara Yoseni Agapa kearah pintu kiri mobil, Melianus kearah kanan
mobil atau dekat pintu supir.
"Saksi mata mengatakan yang keluar dari mobil itu bukan orang setempat,
bercirikan seperti aparat keamanan, mereka lalu keluar dari mobil bawa
senjata dan melepaskan tembakan kearah Yoseni sebanyak dua kali. Yoseni
sempat lari, kemudian ditembak lagi hingga terjatuh," katanya.
Sementara, Melianus Mote, juga menyelamatkan diri namun lengan tangannya
terluka diduga terkena pisau daru supir mobil tersebut, sedangkan
delapan rekan lainnya juga saat itu langsung melarikan diri kedalam
hutan dan jalan disekitar TKP.
"Pada koran Senin kemarin, diberitakan bahwa ditemukan 37 selongsong
peluru, ini membuktikan bahwa ada penembakan di Dogiyai. Berdasarkan
kasus diatas, di wilayah Meepago, terindikasi ada keterlibatan oknum
aparat keamanan yag bertindak represif dalam menghadapi masyarakat,"
katanya.
"Maka itu, kami minta Brimob dan Timsus yang bertugas di wilayah Meepago
agar ditarik," tambah Gobai. [Antara]
Tags: aktivis , dewan adat paniai , kabupaten dogiyai , kamu timur ,
kota jayapura , penembakan , peristiwa , pineas lokbere , ugapuga ,
utama , yoseni agapa
Sumber artikel : YETIPAPUABI@GMAIL
Sumber artikel : YETIPAPUABI@GMAIL
0 komentar:
Posting Komentar