Site RSS

ONLINE YETI

FREE WAST PAPUA

FREE WAST PAPUA

DAFTAR ISI

CENRAWASI PAPUA

CENRAWASI PAPUA
animasi blog
Copyright © ONLINE YETI | Powered by Blogger
Design by Rachel | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates

Jumat, 19 Agustus 2016

Posted       Edit Entry
Jakarta -Sepanjang Juli 2016 lalu nilai tukar rupiah tercatat mengalami penguatan terhadap dolar AS. Di akhir Juni 2016, rupiah berada di Rp 13.313/US$, dan menguat di akhir Juli 2016 menjadi Rp 13.112/US$. Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan penguatan rupiah berlanjut seiring dengan persepsi positif atas prospek perekonomian domestik dan meredanya risiko eksternal. "Dari sisi domestik, penguatan rupiah didukung oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik sejalan dengan terjaganya stabilitas makroekonomi di samping implementasi UU Pengampunan Pajak. Dari sisi eksternal, penguatan rupiah didorong oleh meredanya risiko di pasar keuangan global terkait dengan terbatasnya dampak Brexit dan perkiraan penundaan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) oleh The Fed," papar Agus dalam keterangan di kantornya, Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat (19/8/2016). Agus mengatakan, BI akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya. Penguatan rupiah juga terjadi akibat derasnya arus dana asing yang masuk ke dalam negeri. Ini terlihat dari surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat di triwulan II-2016 menjadi 7,4 miliar. Surplus ini didukung oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global. "Peningkatan tersebut terutama ditopang oleh aliran masuk modal investasi portofolio. Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2016 tercatat sebesar US$ 111,4 miliar atau setara 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tutur Agus. (wdl/hns)

0 komentar:

Posting Komentar