Site RSS

ONLINE YETI

FREE WAST PAPUA

FREE WAST PAPUA

DAFTAR ISI

CENRAWASI PAPUA

CENRAWASI PAPUA
animasi blog
Copyright © ONLINE YETI | Powered by Blogger
Design by Rachel | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates

Jumat, 13 November 2015

Posted       Edit Entry


Maraknya kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Sleman akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak pihak. Mengingat tingkat kerawanan konflik itu cukup tinggi, masyarakat diingatkan agar tidak menariknya ke ranah politik.
"Tahun ini adalah tahun politik. Jangan sampai persoalan ini dipolitisasi, dan ditunggangi kepentingan oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Dirjen Kesbangpol Kemendagri, Achmad Tanribali Lamo di Sleman.
Agar permasalahan ini tidak menjadi komoditi politik, Pemda diminta segera merampungkannnya. Meski sudah mereda, tidak lantas dianggap selesai sehingga pemerintah tinggal diam. Sebab, persoalan semacam ini mudah tersulut.
Dia mencontohkan kasus Gereja Yasmin di Bogor yang 13 tahun tidak kunjung ada penyelesaian. Meski pimpinan daerah sudah berganti, masalah itu belum juga tuntas.   Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Abdul Fatah meminta Pemda segera melokalisir permasalahan itu. Langkah antisipasi dini perlu dilakukan terutama menyangkut penyalahgunaan izin bangunan untuk tempat ibadah.
Khusus menyoroti konflik masyarakat di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Sleman, Fatah meminta persoalan itu tidak hanya dipandang dari segi perusakan atau pelanggaran izin bangunan. Sebab, ada akar masalah yang harus disentuh.
"Penggunaan rumah untuk tempat ibadah memang rawan menimbulkan masalah. Sudah banyak kasus serupa terjadi, pemicunya bisa karena ketiadaan lahan parkir atau dirasa membuat bising," kata Fatah.



0 komentar:

Posting Komentar