Maraknya
kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Sleman akhir-akhir ini menjadi sorotan
banyak pihak. Mengingat tingkat kerawanan konflik itu cukup tinggi, masyarakat
diingatkan agar tidak menariknya ke ranah politik.
"Tahun
ini adalah tahun politik. Jangan sampai persoalan ini dipolitisasi, dan
ditunggangi kepentingan oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Dirjen
Kesbangpol Kemendagri, Achmad Tanribali Lamo di Sleman.
Agar
permasalahan ini tidak menjadi komoditi politik, Pemda diminta segera merampungkannnya.
Meski sudah mereda, tidak lantas dianggap selesai sehingga pemerintah tinggal
diam. Sebab, persoalan semacam ini mudah tersulut.
Dia
mencontohkan kasus Gereja Yasmin di Bogor yang 13 tahun tidak kunjung ada
penyelesaian. Meski pimpinan daerah sudah berganti, masalah itu belum juga
tuntas. Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Abdul
Fatah meminta Pemda segera melokalisir permasalahan itu. Langkah antisipasi
dini perlu dilakukan terutama menyangkut penyalahgunaan izin bangunan untuk tempat
ibadah.
Khusus
menyoroti konflik masyarakat di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Sleman, Fatah
meminta persoalan itu tidak hanya dipandang dari segi perusakan atau
pelanggaran izin bangunan. Sebab, ada akar masalah yang harus disentuh.
"Penggunaan
rumah untuk tempat ibadah memang rawan menimbulkan masalah. Sudah banyak kasus
serupa terjadi, pemicunya bisa karena ketiadaan lahan parkir atau dirasa
membuat bising," kata Fatah.
sumber : suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar